Purwokerto, 15 April 2025 — UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Salah satu dosen muda berprestasi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), Dewi Laela Hilyatin, S.E., M.S.I, menjadi plenary speaker dalam ajang akademik internasional bergengsi: 1st International Business Conference (IBUSCON) 2025 yang digelar oleh Universitas Mindanao Digos College (UMDC), Filipina secara Daring.
Konferensi internasional ini mengangkat tema global “Sustainable Development Goals Beyond Borders: Navigating Business Research Trends, Innovation, and Sustainable Practices,” dan berlangsung pada Kamis, 11 April 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh akademisi, peneliti, mahasiswa, hingga praktisi bisnis dari berbagai negara di Asia Tenggara dan luar kawasan.
Dalam sesi presentasinya yang bertajuk “Islamic Ethics and Business: Is it Important ?”, Dewi Laela mengupas tuntas peran penting etika bisnis Islam dalam menghadapi tantangan era globalisasi dan transformasi digital. “Etika bisnis Islam bukan hanya idealisme, tetapi strategi jangka panjang yang menawarkan solusi bagi keberlanjutan bisnis global,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa prinsip-prinsip seperti Siddiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (transparan), dan Fathonah (cerdas) seharusnya menjadi landasan dalam menjalankan bisnis yang sehat, adil, dan bertanggung jawab. Nilai-nilai ini bersumber dari ajaran Islam dan ditopang oleh konsep maqashid syariah, yakni perlindungan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Tak hanya itu, Dewi juga menyoroti pentingnya keteladanan Rasulullah SAW dalam dunia bisnis. Ia merujuk pada karya Michael H. Hart, The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History, yang menempatkan Nabi Muhammad SAW di peringkat pertama sebagai tokoh paling berpengaruh dalam sejarah dunia. “Rasulullah bukan hanya pemimpin spiritual, tapi juga pebisnis yang beretika tinggi. Ini bisa jadi model universal dalam praktik ekonomi masa kini,” tambahnya.
IBUSCON 2025 menghadirkan sejumlah pembicara ternama dari berbagai institusi, di antaranya Prof. Eva Marie C. Sam, DBM (UMDC, Filipina), Assoc. Prof. Bima Cinthya Pratama, Ph.D., CFP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto ), dan keynote speaker Aristheo M. Lacuna, Vice Chairman of the National Association of Social Enterprise Educators and Administrators (NASEEA).
Selain menjadi forum akademik, konferensi ini juga membuka peluang kolaborasi lintas sektor antara akademisi, pelaku bisnis, dan lembaga regulasi dalam membangun tata kelola perusahaan yang lebih etis dan berkelanjutan. Keikutsertaan Dewi Laela dalam forum internasional ini mendapat apresiasi dari pimpinan fakultas dan universitas. Dekan FEBI UIN Saizu, dalam keterangannya menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi bukti bahwa dosen-dosen UIN Saizu mampu bersaing dan berkontribusi aktif dalam diskursus ilmiah global.
“Kami sangat bangga. Ini menjadi inspirasi dan motivasi bagi sivitas akademika, khususnya dalam pengembangan keilmuan yang berorientasi pada nilai-nilai Islam dan keunggulan global,” ujar beliau.
Dengan prestasi ini, UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto terus menunjukkan komitmennya sebagai kampus unggul dalam pengembangan ekonomi dan bisnis Islam, serta aktif membangun jejaring global demi kemajuan pendidikan dan peradaban. (EZM)