Unggul – Progresif – Integratif
Jalan Jend. Ahmad Yani No. 54 Purwokerto 53126
08 Nov 2018

FEBI Sukses Gelar Seminar Nasional Bertema “Entrepreneurship in Indonesia: Prospects and Challenges”

Purwokerto – Jumlah wirausaha menjadi salah satu penentu negara menjadi maju.Sayangnya, jumlahnya di Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

Menurut Bank Dunia, syarat suatu negara punya perekonomian yang baik dan maju adalah minimal 4 persen warganya berwirausaha. Indonesia hingga kini baru punya 3,3 persen. Singapura 7 persen, dan Malaysia 5 persen. Dari fakta diatas maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Entrepreneuhship in Indonesia: Prospects and Challenges.”

Seminar diadakan hari Senin (05/11/2018) bertempat di Auditorium Utama IAIN Purwokerto. Kegiatan dibuka oleh Dr. Ahmad Dahlan, M.S.I selaku ketua panitia kegiatan. Beliau menyampaikan tujuan dari diadakannya seminar ini adalah agar peserta lebih mengetahui peluang dalam berwirausaha dan dapat memulai usaha sejak saat ini juga.

Setelah acara pembukaan dan sambutan, acara dilanjutkan dengan hiburan yang diberikan oleh juara lomba menyanyi IPPBMM saudari Rara Bilqis mahasiswa Perbankan Syariah yang membawakan suara emasnya di depan peserta dengan menyanyikan lagu pop religi.

Selepas hiburan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi seminar yang dibagi menjadi 3 sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. H. Fathul Aminudin Aziz, MM selaku praktisi dan technopreneurship. Beliau menyampaikan materi tentang bagaimana cara dalam memulai bisnis yang baik agar bisnis dapat berjalan dengan lancar.

Sesi kedua disampaikan oleh Narasumber Asep Hendriana, SE., MM selaku rektor dari sekolah bisnis Umar Usman Jakarta. Beliau menyampaikan materi tentang peluang dan tantangan dalam berwirausaha yang di Indonesia sendiri masih sangat rendah orang yang berwirausaha. Beliau juga menyampaikan bahwa Indonesia menjadi negara paling rendah prosentase jumlah entrepreneur-nya.

“jumlah entrepreneur di Amerika mencapai 12%, jepang 10%, singapura 7%, malaysia 5% sedangkan di Indonesia hanya 31,% berdasrkan data BPS tahun 2017.” Ungkapnya

Asep juga mengungkapkan 5 alasan menjadi technopreneurship ”ada 5 alasan, pertama pertumbuhan jumlah pengguna online terus meningkat, kedua perkembangan mobile gadget begitu pesat, ketiga layanan internet semakin mudah dan cepat, keempat lebih ekonomis dan efisien, kelima tertarget dan tersegmen.” Imbuhnya.

Sesi ketiga disampaikan oleh Dr. Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga. Beliau menyampaikan materi tentang peluang wirausaha di era digital.

“ada tiga sumber peluang usaha, perubahan teknologi, perubahan politik dan kebijakan, perubahan sosial dan demografi.” Ungkapnya.

Beliau juga menambahkan bahwa untuk bisa sukses di era digital ini, seorang entrepreneur harus bisa menghadapi tantangan yang ada. Setelah semua sesi telah usai, sesi selanjutnya adalah tanya jawab bagi peserta yang masih ingin mengetahui lebih dalam tentang membangun wirausaha sejak dini.

Terakhir peserta berfoto bersama dengan para narasumber.

25 Jul 2018

Seminar Tentang Zakat dan Wakaf : “Optimalisasi Peran Zakat dan Wakaf dalam Membangun Ekonomi Ummat”

Purwokerto – Wakaf dan zakat adalah dua instrumen ekonomi umat yang diwariskan syariat Islam. Zakat dan wakaf selalu meninggalkan jejak. Namun sayangnya, pemikiran tentang zakat dan wakaf ini hilang. Maka dari itu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Perbankan Syariah Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf mengadakan kegiatan Seminar Zakat dan Wakaf dengan tema “Optimalisasi Peran Zakat dan Wakaf dalam Membangun Ekonomi Ummat”

Seminar diadakan pada hari Rabu (25/07/2018) bertempat di Aula Gedung Perkuliahan Terpadu IAIN Purwokerto. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Dr. H. Fathul Aminudin Aziz, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Beliau menyampaikan tujuan dari diadakannya seminar ini adalah agar peserta dapat lebih memahami peran dan manfaat zakat dan wakaf serta dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi seminar. Seminar dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama disampaikan oleh Bapak Dr. H. Ridwan, M.Ag. selaku Ketua Lazisnu Kabupaten Banyumas. Beliau menyampaikan materi tentang paradigma zakat pada zaman modern bahwa zakat adalah wacana agama sekaligus ekonomi, zakat bukan satu-satunya jawaban untuk pengentasan kemiskinan. “Penyebab rendahnya realisasi penerimaan dana zakat, infaq dan sedekah adalah rendahnya kesadaran muzaki, masih rendahnya efisiensi dan efektivitas tasharuf dana zakat, lemahnya kerangka regulasi dan institusional zakat, serta persepsi sempit tentang objek zakat.” Ungkapnya.

Sesi yang kedua disampaikan oleh Narasumber Ibu Dr. Naelati Turbastuvi, SE., M.Si dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Beliau mengisi materi tentang Zakat di Indonesia: Peluang dan Tantangan. Potensi zakat di Indonesia berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Baznas dan IDB pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 217 Trilyun. Beliau juga menyampaikan bahwa pertumbuhan pengumpulan ZIS pertahun sebesar 38,2% jauh di atas rata-rata pertumbuhan GDP pertahun sebesar 5,37% maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan ZIS meningkat.

Suksesnya acara seminar ini diharapkan informasi tentang zakat dan wakaf ini dapat terserap dengan baik oleh peserta. Setelah sesi seminar selesai, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan pembagian sertifikat kepada peserta.

25 Jun 2018

Workshop Penguatan Peran dan Peningkatan Kompetisi Mahasiswa di Era Milenial

Purwokerto – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Purwokerto adakan Workshop dengan tema “Penguatan Peran dan Peningkatan Kompetisi Mahasiswa di Era Milenial pada Industri Perbankan Syariah Semester Gasal Tahun Akademik 2018-2019”. Acara ini diselenggarakan pada hari Senin (25/06/2018) di Gedung Gedung Perkuliahan Terpadu IAIN Purwokerto. Tujuan diadakannya Workshop Penguatan Peran dan Peningkatan Kompetisi Mahasiswa di Era Milenial adalah untuk mengenali dan menggali potensi diri dan membangun semangat kerja.

Workshop ini di buka oleh Bapak Drs. Atabik, M.Ag selaku Wakil Dekan III di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Pada sambutan pembukaan beliau mengharap kepada seluruh peserta workshop agar mempunyai semangat dan etos kerja yang tinggi ketika nantinya terjun ke dunia kerja. Beliau berpesan agar dapat memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan.

Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan materi workshop. Workshop ini mendatangkan pemateri dari dalam dan luar Fakultas. Workshop dibagi menjadi tiga sesi yang pertama disampaikan oleh Bapak Chandra Warsito, S.TP., SE., M.Si selaku Dosen sekaligus Kepala Laboratorium di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Beliau menyampaikan materi tentang pentingnya tata kelola dan tata kerja pelaporan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan). “Praktek Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan akademik yang dilaksanakan oleh mahasiswa untuk menambah pengalaman yang lebih luas, sehingga menjadi insan profesional di bidangnya dengan memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi personal, profesional, sosial, dan layanan.” Ungkapnya

“Tujuan yang dicapai dalam kegiatan PPL untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa khususnya kemampuan skill and attitude.” Imbuhnya

Sesi yang kedua disampaikan oleh Narasumber Ibu Lorenzia Ida Ayu, SE dari Kementerian Agama Kabupaten Banyumas. Beliau mengisi materi tentang proses mengenali dan menggali potensi diri. Mengenali dan mengembangkan potensi setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. Beliau juga menyampaikan tentang manfaat mengenali diri sendiri salah satunya adalah mampu menentukan jalan hidup dan mudah dalam mencari solusi. Materi sesi kedua ditutup dengan quote yang dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa “Sukses bukanlah milik mereka yang pintar dan cerdas. Suskes adalah milik mereka yang memiliki mimpi dan berjuang mati-matian untuk menggapai mimpi itu.”

Sesi yang ketiga disampaikan oleh narasumber Ibu Ratih Damayanti Branch Manager Bank Syariah Mandiri Ajibarang. Beliau mengisi materi tentang cara membangun motivasi, komitmen dan semangat kerja. Beliau menyampaikan tentang Unsur-unsur semangat kerja. “unsur semangat kerja ada 5 antara lain Presensi, Disiplin Kerja, Kerjasama, Tanggung Jawab, dan Produktivitas Kerja.” Ungkapnya.

Setelah tiga sesi selesai, acara dilanjutkan dengan foto bersama dan pembagian sertifikat kepada peserta.

slot thailand slot server thailand link gacor sv388 bizz77game slot thailand gacor slot malaysia slot kamboja slot dana dewaslot slot mahjong buntut77toto dewa slot gacor sv388 sabung ayam link slot thailand https://slot-10000.go.id.smk-ishlahiyah.sch.id/ https://slot-thailand.smkypm5sukodono.sch.id/ dewaslot gacor